ERDIKHA MORNING IDEA 19 JANUARY 2022
View PDF
19 Jan 2022

Wall Street Loyo, Mampukah IHSG kembali Rebound Hari Ini?

Indeks pada perdagangan kemarin ditutup melemah pada level 6614. Indeks dibebani oleh sektor Basic Materials (-0.789%), Consumer Cyclicals (-0.36%), Energy (-1.043%), Financials (-0.08%), Healthcare (-0.848%), Industrials (-0.409%), Infrastructures (-0.525%), Consumer Non-Cyclical (-0.542%), Properties & Real Estate (-0.667%), Technology (-2.709%), Transportation & Logistic (-2.287%). Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6580 dan level resistance 6650. Indeks bursa saham utama AS alias Wall Street kompak turun tajam pada Selasa kemarin. Ini seiring hasil laporan keuangan Goldman Sachs yang mengecewakan dan membebani saham keuangan. Selain itu, saham teknologi melanjutkan aksi jual sejak awal tahun ini di tengah imbal hasil obligasi pemerintah (Treasury AS) mencapai level tertinggi era Covid. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tergelincir 1,51%, menjadi ditutup di 35.368,47. S&P 500 merosot 1,84% menjadi 4.577,11, dan Nasdaq Composite anjlok 2,60% menjadi 14.506,90, mencapai level terendah dalam tiga bulan. Sentimen pertama yaitu dari AS yang mana akan rilis data statistik pembangunan rumah baru (housing starts) dan izin mendirikan bangunan (building permits) per Desember 2021. Angka housing starts AS pada Desember diramal akan menjadi 1,65 juta, lebih rendah dari posisi sebelumnya 1,679 juta pada November. Sebagai gambaran, housing starts mengacu pada jumlah proyek konstruksi perumahan baru yang telah dimulai selama bulan tertentu di AS. Housing starts bisa dianggap sebagai indikator untuk mengukur prospek ekonomi ke depan. Kemudian, building permits diperkirakan akan menjadi 1,701 juta pada Desember, dari sebelumnya 1,712 juta. Building permits mengukur perubahan jumlah izin mendirikan bangunan baru yang diterbitkan oleh pemerintah AS. Bisa dikatakan, building permits merupakan indikator utama permintaan di pasar perumahan. Angka building permits yang lebih tinggi dari yang diharapkan dapat dianggap sebagai sentimen positif/bullish untuk dolar AS, dan sebaliknya. Sentimen kedua yaitu dari dalam negeri, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 1.362 kasus baru di Indonesia. Dengan begitu, total kasus konfirmasi mencapai 4.273.783 kasus. Dari kabar tersebut Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas diluar rumah, seiring dengan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk dari varian covid-19 terbaru Omicron. Namun menurutnya, warga tidak perlu panik dan tidak perlu bereaksi berlebihan. Untuk itu, Jokowi juga mengimbau agar masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) guna mencegah penyebaran kasus Covid-19. Selain itu, investor juga akan menunggu alias wait and see hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan pada hari ini (19/1) sampai Kamis esok (20/1).Adapun pasar akan merespons keputusan terkait suku bunga acuan BI yang akan diketahui pada Kamis ini. (source : CNBC Indonesia)




PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71

Jakarta Pusat 10340, Indonesia

Website : www.erdikha.com